Monday, May 21, 2007

Tour Wisata Kuliner JS ke Bali 10-13 Mei 2007























































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Refreshing ke Bali Mei 2007

Dear All...

Setelah disibukkan dengan rutinitas kerja, akhirnya rencana untuk bisa refreshing bersama
Suami terwujud dengan ikutan jalan-jalan Wisata Kuliner bersama Jalan Sutra sekaligus
honeymoon yg kesekian kalinya hehe. Ya siapa lagi donk yang bisa membuat hidup kita
lebih berwarna, berkutat dengan rutinitas yang selalu tidak ada puasnya dan pasti syaraf-
syaraf otot perlu dibuat nyaman, kita jadi tambah wawasan/ilmu dan happy donk bersama
teman baru dan pengalaman baru, apalagi sama pasangan syah yg ditanggung halal hehe..

Saya coba bercerita tentang beberapa tempat yg sempat kami singgahi, yang mungkin
bisa jadi referensi buat teman-teman yang akan pergi ke Bali.
Namanya juga Wisata Kuliner yg pasti tempat yang kita datangi, lebih banyak ada tempat
makan yg mak nyus donk...

Sesampai di Bali setelah kita disambut dengan kalung rangkaian bunga kamboja khas Bali
dengan harum yg segar di Bandara Ngurah Rai kita langsung dibawa ke Bi Pasih atau
Be Paseh, letaknya dikawasan perumahan wong sugih gosipnya,Jl. Pemuda No.3 No.24
Renon. Yah namanya juga laper ya, pasti enak aja...tapi lumayan enak lah sate lilit ikan
dan sup ikan tuna nya, ini baru pemanasan di hari pertama. Saya jadi tahu makanan khas
nya orang Bali berupa sate lilit. Mengingatkan saya akan masakan Ibu saya, botok ikan
atau campuran daging ikan yg dikasih bumbu kemudian dibentuk seperti potongan2 kecil
dan kita masukan dalam tusukan sate dan dibakar. Sementara sambelnya juga khas di Bali
mungkin hampir mirip seperti sambal menado, cabe iris, irisan bawang merah dan minyak.
Minumannya juga cukup segar dengan es kelapa muda yg langsung dari buahnya.

Setelah mengisi perut kita diajak menyaksikan Tari Kecak di daerah Batu Bulan, dimana
special dalam tontonan ini peserta tour Jalan Sutra diberi kesempatan untuk menjadi
penari Kecak khususnya para Pria. Saya padahal kepingiiin banget bisa ikutan menari
secara dulu masih kecil SD sampai SMA sempet menari Bali satu perguruan sama
Neno Warisman di Ardya Nareswari, cuma ngga enak lah nanti malah ngalahin penari
aslinya lagi..wallah ge er pisan...hehe..just kidding...Yah daripada ribet nonton aja deh...
seru juga liat para cowok2 peserta tour JS ikutan gabung meramaikan tari kecak dengan
pakaian yg sexy bouw..hahaha...apalagi perutnya yg buncit2, pasti yang ikutan nari
punya pengalaman yg sangat berkesan, secara yg nari kecak itu banyak banget sekampung
ada kalee..hehe..ceritanya juga bagus ala Ramayana, penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana,
saya jadi inget lagiceritanya juga karena Suami cerita ulang lagi secara detail.
Luar biasa budaya dan kesenian yang kita miliki, terutama kalau kita mengerti dan menghayati
betul dan kita mau mengetahuinya.

Sebelum kita menikmati makan malam, mungkin karena masih ada waktu kita mampir dulu
menikmati angin sore di salah satu sisi Pantai Sanur yang begitu sepi, turis asing tidak
sebanyak dulu sebelum terjadi bom terakhir. Pantai begitu bersih dan kami asyik menyaksikan
anak-anak Bali dolanan di tepi pantai, kita para peserta ngobrol dengan deru ombak dan angin
yg semilir, saya lihat malah Andrew asyik menikmati nasi bungkus Bali yang beli dipinggir jalan,
Nasi Jinggo..yah semacam nasi campur lah, nasi serundeng, secuil ikan atau ayam ditambah
sambal matah, itu lho campuran cabe, bawang merah, daun sereh muda dan kecombrang diiris halus
dengan sedikit garam dan dicampur minyak jelantah/minyak yg habis digoreng....
pasti enak ya,semua orang dipengaruhi tapi tidak ada satu pun yg berminat
hehehe..mungkin karena lagi asyik masing2 dan merasa lebih enak menunggu saat
makan malam nanti di Pergola Resto di jl.Danau Tamblingan No.2 Sanur,Tilp 0361-288 462.
Pergola yang menurut Bapak Steve katanya sih inspirasinya diambil dari rangkaian batang2
pohon kecil yang ditanamkan ditanah dan atasnya dihubungkan dengan kawat.

Saat makan malam kita di Pergola kita menikmati masakan khas Bali yang konon cuma ada disini
kita bisa merasakannya, karena susah carinya, seperti makanan buatan rumahan di Bali/Pergina Resto.
Apalagi kita juga akan melakukan Pairing makanan Bali dengan Wine. Wah nyambung ngga ya,
masakan Indonesia yg memakai bumbu2 yg berkarakter kuat, bisa enak ngga di lidah dengan
juga menikmati Wine dari Haten Wines yang ternyata buatan Indonesia lho...
Terus terang sih saya sama Suami tidak minum Wine, kalau tidak dalam kesempatan pergi
jalan-jalan keluar negeri, itu juga kalau ada acara saja, jadi ngga bisa kasih komentar enak
atau tidak. Tapi sebagai pengetahuan boleh lah icip-icip, jadi tahu rasa berbagai Wine buatan
Indonesia yang katanya ngga kalah hebat dengan buatan Perancis atau Italy.

Yang saya kagumi adalah 9 menu khas Bali yang kita cicipi, mulai dari Bulung Boni, salad rumput
Laut seperti pakis gurih ada daging marlin, enak rasanya dipadu dengan Hatten Wines Rose.
Kemudian ada Jukut Kuud, sup kelapa muda dimana air sup nya dari kelapa muda.
Kemudian Lawar Gerita dari daging buah sayur nangka warna hitamnya dari Gurita dicampur
daging gurita/cumi dipadu dengan Hatten Wines Aga White, juga ada Timbungan Dolong atau
ungkep bebek..wah aneh namanya tapi enak juga ya..untung porsinya kecil2, bayangin aja
masih ada 5 menu yg makan nya sebaiknya jangan cepat2 supaya kita bisa tahu enaknya.

Berikutnya adalah Pesan Keladi atau Pepes batang Tias yg dipadu dengan Hatten Wines Alexandria.
Berhubung ngga mudeng makanannya, pokoknya yg penting masih bisa masuk di lidah,
Wines Alexandrianya enak juga manisnya gimana gitu lho..maklum ngga bisa kasih komentar..
Hehe..untung saya ber4 satu meja sama Suami, Mas Yohan pakar Wine dan Mas Andreas lalenoh dari
The Legian Bali Hotel yg jagonya cicipin makanan hehe..jadi diskusinya tambah asyik dan jadi tambah
pinter dengan segala informasi dari Mas Yohan dan juga Bapak Gus Oka dari Pregina yg begitu fasihnya
menjelaskan bagaimana masakan itu dibuat dan juga sedikit sejarahnya.

Menyusul Pusuh Biu Mekalas yaitu bunga pisang bumbu santan dipadu Wine Aga Red, Palem Udang
Udang dan kelapa muda bungkus daun dag dag dipadu Wine Sparkling Jepun, Pepes Tiengis atau
Pepes blondo dari santan kelapa kental yg diambil ampasnya untuk dibuat minyak, wah ini enak deh.
Terakhir Toro-toro yg dipadu dengan Alexandria Wine. Makanan nya pun harus berurutan.

Gile bouw ngga cuma masakan tradisi China yg punya menu banyak banget buat makan, tapi Bali juga
ada tuh, satu pengalaman yang luar biasa, ternyata boleh juga tuh ide nya teman2 JS buat acara
makan malam ini, eksplorasi yg belum pernah saya rasakan, makanannya enak dipadu Wine dari Hatten
dari Indonesia yg saya dengar pernah mendapatkan Bronze Award di International Wine and Spirit
Competition, sebuah kompetisi Wine Internasional yg prestisius di London.
Pengalaman luar biasa apalagi saya sempat berkenalan langsung dengan pemilik resto Ida Bagus Rai
Budarsa atau Gus Rai yg begitu ramah dan menjelaskan kepada saya tentang Hatten yg dimilikinya itu
seluas 14,5 hektar menghasilkan 350.000 botol Wine per tahun dari anggur yang tumbuh di Bali
dibeli dari petani dan besok pagi kita akan berkunjung kesana.
Malam hari kita beristirahat di Hard Rock Hotel Kuta Tilp 0361-761 869 dengan sambutan musik yg
asyik dipintu masuk Reception mengambil kunci yg siap menanti untuk kita istirahat, walaupun banyak
juga yg masih ingin menikmati udara malam Bali, apalagi di Hard Rock pun kita bisa menikmati live music yg ada.

Hari ke 2

Setelah menimati sarapan pagi lengkap yang enak di Hard Rock Hotel, kunjungan berikutnya adalah ke
Winery Hatten Wine yg berdiri sejak tahun 1994 dan Dewi Sri Bremery
jl. Danau Tondano 58 Sanur Denpasar.

Saya coba ikuti semua proses dari buah anggur yang segar yang ada diwadah-wadah besar kemudian
anggur dipisahkan buah dari batangnya untuk mendapatkan juice atau cairan yg akan digunakan dalam
pembuatan wine kemudian diproses, disimpan dalam tangki untuk mendapatkan warna dari kulit buah anggur,
dianalisa kadar gulanya untuk mengetahui perbandingan jumlah gula dan ragi untuk menghasilkan wine
dengan kadar alkohol yg di inginkan, kemudian difermentasi dll dengan teknologi mesin pengatur suhu
yang sudah cukup canggih sampai menghasilkan Wine yg sesuai dengan cita rasa Internasional dan
dimasukkan dalam kemasan botol yang menarik dengan filtration dan cold stabilization.
Beberapa produk Hatten Wines perlu aging proses,seperti Aga White memerlukan 5 sampai 6 bulan dll

Begitu juga ketika mengunjungi pabrik pembuatan minuman khas Bali Brem, saya jadi tahu bahwa
prosesnya hampir persis seperti Ibu saya membuat Tape ketan putih yg diragikan, hanya saja ini dibuat
minuman, yg sebetulnya rasanya minuman Brem seperti minuman tape.Perusahaan Brem Bali Dewi Sri
diawali tahun 1967, oleh dua orang bersaudara yaitu IB. Ketut Beratha dan IB Oka Gotama.
28 Oktober 1968 perusahaan resmi berproduksi dengan status inustri rumah tangga yg kemudian
berkembang positif tidak hanya di Indonesia tapi dimancanegara, bahkan sampai saat ini produksi ini
sudah dieksport ke Negara Jepang, Australia dan Eropa.

Makan siang kita menikmati Sop Ikan Mak Beng yang terletak di Jalan Hang Tuah no.45 Sanur
Tilp 0361- 282 633. Warung Mak Beng berdiri di tahun 1941 didirikan oleh Ni Ketut Tjuki ,
Yg sekarang terkenal dengan sebutan Mak Beng. Tempatnya seperti warung lumayan besar sih dipinggir jalan.
Sup ikan jangki yang betul2 Mak Nyuuus deh...ada baiknya kita nikmati satu paket, ada sup sayur ikan
Bumbu bali pakai timun supaya ngga amis, Ikan goreng dan sambel Mak Beng yg uenak,
ikan nya bisa ikan cakal atau jangki yg satu porsinya harganya murah banget Rp.16.000,-.
Selain itu disitu juga ada kue2 dan makanan kecil lainnya.

Kenyang makan siang saat yang saya tunggu juga adalah mengunjungi Museum Neka Ubud Gianyar,
Tilp 0361-975074.
Pendiri dan pemiliknya adalah mantan guru,pencinta dan kolektor lukisan, Pande Wayan Suteja Neka, yg
Memang berasal dari keluarga seniman. Ayahnya, Wayan Neka pada tahun 1960 mendapat penghargaan
sebagai pemahat terbaik di Bali yg juga pemahat Bali pertama yang membuat patung Garuda setinggi 3m
dalam New York World Fair th 1964 dan Expo th.1970 di Jepang.
Terdorong prestasi Ayahnya, Suteja Neka terlibat dalam dunia seni rupa. Ia mulai menyimpan karya2 yg
Bermutu, terutama karya seni lukis.Th. 1975 bersama Rudolf Bonnet dia berkeliling Eropa mempelajari
Museum seni dan Gallery. Tahun 1976 dia membuka Neka art Museum yg kemudian baru diresmikan
7 Juli 1982 oleh Menteri P&K waktu itu Dr. Daoed Joesoef.

Kita bisa melihat langsung lukisan2 besar yg indah hasil karya pelukis2 asing yang pernah menetap
di Bali seperti Walter Spies dari Jerman yg konon bekerja sama denganseniman tari bali Wayan Limbak
untuk menciptakan Tari Kecak, juga ada pelukis Arie Smit, Lempad, Rudolf Bonnet dll juga pelukis2 Bali.
Saya tertarik melihat sebuah patung besar ditengah diatas meja disebuah panggung terbuka yang dikasih
nama Men Brayut, yg konon menurut cerita seorang guide, perempuan itu dulu jahat sekali yg kemudian
dikutuk mempunyai anak yang banyak sekali berjumlah 18 dan berubah menjadi perempuan penyayang
anak. Mother Brayut karya dari I Wayan Pati.

Setelah itu kita singgah ke Resto Biah Biah di jalan Gotama,Ubud, entah mungkin saya masih kenyang,
jadi saya kurang merasakan nikmatnya makanan yang disuguhkan, hanya cicip saja dan teman2 sepakat
makanannya semua kurang nendang dan servisnya juga agak lama, jadilah tempat tersebut sebagai ajang
ngobrol aja menjalin keakraban sesama peserta tour dengan berbagai pengalaman masing2, saya sempat membeli
12 botol minyak angin akar dari Timor seharga Rp.25.000,- yg saya bagi-bagikan sebagai hadiah untuk teman2,
soalnya saya ngga sampai hati penjualnya kok melas banget..hehe itung2 bagi2 rezeki lah.

Dasar memang ikutan Tour Wisata Kuliner JS, baru kelar makan eh diajak mampir makan lagi..gila deh..
Ini betul2 pengalaman pertama kali deh, masak sih 2 jam sekali kita diajak makan terus ya.
Berikutnya kita mengunjungi Ayam Kedewetan Ibu Mangku, masih di Ubud, Tilp.0361 – 974 795.
Disini kita makan nasi campur dengan ayam yg di suwir enak deh, orag arig tempe, ada telur,
taburan kacang goreng yg renyah, ada usus goreng, ati ampela yg ditumis..wis uenak tenaan..
jadi terobatilah disini bisa makan enak dibanding resto Biah-biah yg rasanya ngga jelas hehe..
itu menurut saya lho...Kelihatan semua bersemangat makan nya, ada yg juga menikmati buah manggis dll
Ditambah minuman es kelapa muda yg segar...

Perjalanan berikutnya 2 jam kita di bis untuk segera menuju Danau Batur di Desa Kedisan.
Untuk sampai di resto dan Villa Resort yg dimiliki oleh Bapak Wayan Rena, mantan Hakim Tinggi di Bali
kalau saya tidak salah informasi kita harus pindah bis dengan transportasi mobil biasa yg dibagi berapa kelompok.
Tempatnya sumpah baguuuus banget, seperti saya melihat pemandangan di Swiss, danaunya, gunungnya,
ada tempat untuk memancing, bisa naik rakit, jet ski, banana boat dll. Wah betah banget deh,
apalagi fasilitas cukup lengkap, ada karaoke dengan lagu2 yg cukup lengkap mulai jadul sampai lagu2 baru.
Teman2 juga sebagian ada yg sempat mengelilingi tempat Bapak Wayan di area belakang desa.
Semua menikmati masing2 dengan kesukaannya, ada Mas Alfons yang asyik jet ski asyik sendiri,
sementara saya ikut gabung di perahu rakit tarik yang bikin saya deg deg an, maklum banyak yg ikutan
mungkin 15 orang an ada deh, sementara semua ukuran orang dewasa, ngebayang deh kalau jomplang atau ada tsunami..
wuiiih sereeem, makanya saya teriak2 malah diketawain sama temen2..gile deh nyalinya OK banget tuh temen2..hehe..
Untung ngga lama2 deh nyebrang ketengah, jadi balik lagi kepinggir danau merapat di Villa Kedisan.

Sore berganti malam, tanpa terasa makanan siap disajikan ada Nila bakar, ayam betutu, sate lilit, plecing
Kangkung dll. Yang pasti diantara semua tempat dan semua makanan yg sudah kita rasakan selama
2 hari ini, tempat ini yang paling te ope be ge te, topz abiez..Mulai dari tempatnya sampai makanannya
semua enak dan berkesan, mana malam itu bagus banget langitnya penuh bintang, restonya ditengah
danau batur yg ditata sangat indah dan romantiiis banget. Saya dan Suami suka banget deh.Alhamdulillah..!

Tapi yang buat kita prihatin adalah ketika kita pulang dari Danau Batur saat menuju bis,
duuuh aku prihatin banget sama tukang jualan diluar sana yang marah-marah dan memaksa untuk bisa membeli
barang jualannya, kita semua di bis bukannya kasihan malah sebeel banget, dipaksa dengan omelan para
penjual yg merasa menyesal sudah menunggu kita sampai malam kok ngga mau ada yang beli.
Kita hanya mengurut dada, kok begitu ya caranya, bagaimana rezeki mau datang, mungkin mereka juga
harus belajar karena sebelum itu mereka begitu laris dengan turis, tapi sekarang sepi turis, tidak harus dengan
memaksa orang membeli, apalagi dengan sumpah serapah yg tidak sopan. Memprihatinkan!

Pulang dari Danau Batur kita menginap di Hotel Camplung Sari di Ubud, Monkey Forrest Street
Tilp. 0361-975 418. Hotelnya sih bagus ya...

Hari ke 3.

Semalam cukup kami menikmati istirahat, karena kemarin acara cukup padat. Terbiasa bangun pagi jam 4,
ternyata air mati sejak saya bangun, saya tunggu sampai jam 6 pagi saya cek di resepsionis ternyata mesin air
mati baru menyala sekitar jam 6.30 pagi. Saya bayangkan pasti peserta tour punya cerita menyebalkan
yang siap diceritakan saat breakfast atau di bis nanti hehe. Yah kalau saya nikmatin aja deh, karena saya
fikir ini bukan sebuah kesengajaan dari pihak hotel. Untung air menyala juga sehingga langsung saya buru2
mandi deh. Bener juga saat breakfast, pada curhat deh, ada aja pengalaman seru dan lucu juga saat mati air.

Ternyata saking saya terkonsentrasi sama air yang mati, saya sampai kelupaan bawa jacket hitam putih saya
yang tertinggal di lemari pakaian saat check out. Saya sudah kontak Vita dari TX dan Andrew, walaupun
saya belum menerima jacket saya, mudah2an bisa terkirim ya ke jakarta.
Cerita berlanjut dari Ubud kita menuju tempat pembuatan klepon yang menurut Bapak Wiliam Wongso
Dinobatkan sebagai Klepon Ter Uenak di dunia...Klepon Ida Bagus Nyoman Beratha
tempatnya di jl.Kalantaka no.14,Gianyar, Tilp 0361 943 844. Memang sih kleponnya uenak banget.
Baru sampai dimulut, digigit sedikit wallah langsung meletus deh tuh gula jawa nya, rasanya juga lembut banget,
parutan kelapa muda nya krenyes-krenyes, enak deh. Ngga puas deh makan sedikit, harganya juga muraaah
banget, masak sih 25 biji cuma 5.000 perak, 50 biji Rp.10.000,- duh begitu mulianya yang buat ya, proses
pembuatannya juga masih sangat tradisonal dan bagusnya klepon ini tahan lama, karena pembuatannya
dikukus, jadi biarpun ada kelapa parut, sampai malam pun masih enak banget. Ada juga pisang rai dan semacam
kue jajanan pasar apa ya..yg dibungkus daun bambu..semuanya enak deh...
Nyesel deh yang belum merasakan klepon ini, enak banget...walapun ada salah satu peserta JS dari Surabaya
yang bilang di Surabaya ada yang lebih enak. Wah boleh juga tuh..dimana ya hehehe...
Jadi bolehlah rekomendasi Bapak Wiliam Wongso, walaupun hanya sebuah klepon yg jauh2 kita cari di Gianyar.

Makan lagi nih, berikutnya kita ke Rumah Makan Mertha Sari di Jalan Pesinggahan, Kecamatan Dawan.
Klungkung Tilp. 0366 30406. Wah ini juga enak banget sate lilit ikan tuna nya, mak nyuuus deh.
Makannya lesehan gitu dan bau dibakarnya sate ini tercium uenak. Saya khusus makan sate nya aja tanpa nasi,
karena saya ingin merasakan sedap bumbu nya yg sangat terasa dan lumayan pedas juga sih.
Disuguhi juga sup ikan dan pepes tum. Ada manggis yg jadi rebutan semua peserta, baru kali ini deh saya
merasa nikmat betul makan manggis yang daging buahnya betul2 manis enak deh.

Cuaca cukup bagus walaupun sedikit panas kita sempat mengunjungi Perkampungan Bali Aga, melihat
proses pembuatan tenun geringsing. Sungguh saya takjub melihat bagaimana perkampungan Bali Aga
yang masih dijaga betul, tempatnya masih tradisional seperti di kampung, dengan rumah2 yg tersusun
rapi, kita ntidak menyangka kalau kita tidak masuk dalam gang yg sempit, dimana disitu ada kehidupan
dan kerajinan karya tangan2 trampil dari penduduk setempat. Harganya lumayan mahal untuk sebuah
kain yg tidak terlalu besar bisa mencapai 2 atau 3 juta rupiah. Tapi sungguh indah, sayang kemasan
nya masih kurang bagus, atau pemilihan warna masih dominan warna tua, atau memang begitu ya.
Saya sempat membeli buat oleh2 kenangan jalan2 berupa peta Bali yg diukir sedemikian rupa dan ditulis
dengan grafir yg bagus, harganya juga tidak terlalu mahal. Belum lagi saya sempat mengagumi karya
anyaman dari Perkampungan Aga berupa tas tangan, dompet dll. Wah bagus2 deh, saya membeli beberapa
dan daripada repot minta dikirim langsung via paket bisa tuh, murah lagi harga kirim perkilo nya cuma
Rp.15.000 rupiah dan bisa cepat sampai di jakarta, coba deh mampir di toko Dewi Sri Art Shop punyanya
I Wayan Pura, tilp 0363-41137,barangnya banyak yg bagus dan bisa langsung anter kerumah,
beres kan ngga repot nenteng.

Selanjutnya kita menuju Tirtagangga, sebuah pemandian yang pemandangan taman nya sangat indah yang
dulu nya dipakai kaum bangsawan di Bali. Disini kita lumayan lama berkeliling untuk mengetahui sejarahnya,
kemudian sempat berendam kaki di salah satu mata air yg segar serasa refleksi rame2 sambil nunggu
saat megibung dan berfoto bersama ditengah2 pemandian, seru deh...

Tibalah saat yang kita tunggu, sebuah acara yang direkomendasi oleh Bapak Bondan Winarno sebagai kepala suku JS,
yaitu Megibung, acara khas hanya ada di Karang Asem Bali makan bersama penduduk setempat.
Betul-betul memperkaya bathin kita akan sebuah kebersamaan yang masih terjaga.Kembali kita makan dengan cara
Lesehan dengan 5 menu yang tersedia, kita semua makan tidak memakai sendok garpu, tapi dengan tangan
yang sudah dibersihkan dengan kobokan air yang sudah disediakan ditambah jeruk. Kobokan nya juga ada 2.
Belum lagi cara duduk pun diatur, bagaimana menaruh lauk pauk dll semua ada caranya.
Biasanya saat Megibung atau makan bersama ini dipergunakan untuk mereka saling berkomunikasi membicarakan
masalah keluarga dll dan acara semacam ini biasanya diselenggarakan apabila ada perkawinan, anak yang baru
lahir, pesta adat dll. Makanan nya juga macam2 ada lawar sayur2an,ada semacam urap dengan bumbu parutan
kelapa, ada semacam gulai bebek, sayur pakis, ayam berbumbu, sambel matah, bawang goreng dll
Seru nya adalah kita mau tahu siapa yang makanannya paling habis bersih, wah ada tuh salut deh group mana
saya lupa, yg pasti tuh nasi dan lauk pauknya licin tandas deh...bravooo..hahaha...
Kita melakukan Megibung di Warung Rijasa, depan pintu masuk Tirtagangga, mungkin suatu hari teman2 ingin
melakukan Megibung seperti ini bisa menghubungi Ni Luh Suparmita Dewi dengan tilp. 0363 21873.

Selesai Megibung kita melakukan shooting sesaat untuk promo acara di Jak TV, yang kebetulan saat tour ini
Jalan Sutra bekerjasama dengan Jak TV untuk meliput kegiatan ini.Nanti kalau saya tahu waktunya nonton ya..hehe!

Selesai program Megibung kita langsung check in pindah ke Hotel Harris,
yg cantik dg design kamar ala ABG Surfer Girl di Kuta ( Tilp.0361-753 868 ).
Berhubung malam ini adalah malam terakhir Tour JS, jadilah kita sepakat malam kita mau gaul lagi nih.
Kita makan malam di Warisan Kafe di Seminyak jl raya kerobokan tilp 0361-731175, dengan menikmati Foie Gras,
hati angsa bengkak yg dibuat sedemikian rupa sehingga rasanya betul2 enak deh dan di Warisan betul2
sangat direkomendasi hidangan ini..Enak walaupun sedikit mahal..Garlic Soup dan escargots nya juga enak,
chocolate meltednya beda tipis deh sama yang ada di Bistro Cafe di jakarta...
Acara ditempat ini betul2 surprised deh...selain makan bersama yg seru adalah acara special nya Ayu...
Seru..seru...walaupun sulit untuk diceritakan, yg penting ngga serius tapi seru aja buat kita para cewek
kepingkel pingkel deh kepingin fifis hehe...

Setelah itu kita belum puas menghabiskan malam mampir lagi ke Hu”u di Jalan Oberoi, kerobokan.
Tilp 0361-736 443. Tempatnya asyik, voucher masuk Rp.100.000 sudah termasuk minuman.
Musiknya, pemandangan yg dateng bagus2 maksudnya keren2 dan enak aja dengan pilihan di udara terbuka,
sebetulnya yah ngga jauh beda sih seperti di Kudeta, cuma di Kudeta kita bisa langsung menghadap ke laut.
Enaknya di Hu”u music disconya lagunya enak bisa buat kita jojing dan yg pasti sih ditempat2 seperti ini,
kita banyak ketemu orang jakarta yg gaul atau selebritis siapalah..hehe...
Baik di Seminyak atau di Hu’u..pasti donk ada Mas Yohan yg berperan urusan Wine, biar deh itu urusan para
Cowo2, soalnya sebagian cewek2 sih enjoy menikmati makanan dan ngerumpi deh hehehe...

Hari ke 4.

Hari ini adalah hari terakhir untuk peserta tour, jadi sampai siang acara bebas mau kemana terserah deh buat
Jalan-jalan cari oleh2. Sementara saya bersama Suami setelah sarapan pagi, santai di Harris Hotel.
Yang kemudian siang dijemput teman Suami perwakilan kantor di Bali, kita berpindah hotel check in
Di Grand Hyatt Nusa Dua, Tilp 0361-77 1234 ...walah gaya deh setiap hari ganti hotel terus hehe..
nah sekarang giliran 3 hari berikutnya kita santai ah .. menikmati liburan nih tanpa harus mikirin rutinitas
kerja sehari2, walaupun akhirnya sebagai Ibu tetep aja tiap hari yg saya fikirin Kevin anak saya,
jadi ngga lepas untuk tilp terus hehe..Nah kemana aja saya ber honeymoon, ngga perlu lah ya saya
ceritain detail tapi saya mau kasih rekomendasi tempat mana aja yang sudah kita datengin...

Oh ya sebelum itu terakhir kita sempat makan ayam taliwang di Kuta, enak ayam dan plecing kangkungnya.

Hotel asyik dan bagus cobain deh :
The Bale Nusa Dua Bali Tilp 0361-775 111
Hotel khusus untuk couples, ngga bisa ajak anak. Duh bagus banget ratenya lebih murah dari Bulgari Hotel,
tapi sebetulnya fasilitasnya ngga jauh beda sih, bagus deh, coba aja buka www.thebale.com

Bulgari Hotel& Resort di Pecatu Uluwatu
Cuma 59 Villa, semua asesorisnya pakai Bulgari, sabun, spa, parfum dll yah panteslah mahal deh
bisa 1200 US per malam atau diluar harga publish sekitar 9 juta perak...kalau sudah sampai
disini, maleslah ya keluar hotel, sayang harganya mahal. Spa nya langsung dari Rumah Kudus asli,
viewnya cantik diketinggian 160 m dipermukaan laut. Swimming pool nya juga asyik langsung
ketempat tidur, sangat privat banget dengan TV dan sound system yg canggih.
Kalau mau ke resto atau ke spa ada mobil khusus dianterin, soalnya tempatnya naik turun...
Ini tempat memang asyik buat honeymoon, tapi bedanya dg The Bale, di Bulgari boleh aja bawa anak.

The Cemara Umalas 101, punyanya Cyril Noerhadi didaerah Kerobokan.
Masuk dari Sunset Road Seminyak, villanya masih baru banget, agak jauh sih cuma harganya masih murah
banget, bisa ajak keluarga besar, yang pasti Villa nya keren.

Butik keren :
MILO”S and Friends di Kuta Square Blok E1-1A Kuta
Tilp 0361-754081/765348
Milik Emilio orang Perancis yg cinta Indonesia, jadi WNI tinggal di Seminyak.
Wah design2nya keren abis, apalagi buat perempuan..mana tahaaan deh
Banyak yg bagus dan lengkap mulai dari baju, sepatu, tas, sendal, asesoris dll

Cari minyak aromatheraphy atau minyak pijit yg enak dan harum :
BALI HARUM aromatic Specialities
Ada di Kuta, Sanur dan Legian. Sederetan sama Warung Made Kuta cari deh...
Aroma Jasmine dll buat mijit top deh meresap ditambah aromatherahy yg dihangatkan...

Sandal cantik untuk ABG yg cute, ada perlengkapan interior :
MAGG di Seminyak, ngga jauh dari Warung Made Kuta
Tilp.0361 – 732 702
Atau ke
Ready To Used/R 2 U
Ruko Padma No.5, Jl.Padma Utara Kuta, Bali
Harganya relatif lebih murah dari toko2 Bali
Cuma memang kita mesti jeli memilih yg bagus dan bisa dikirim paket.

Cobain juga makan di :
Bubba Gump Shrimp Co Rest di Kuta
Tilp 0361-754 028
Menu favorit Shrimpers Net Catch, ada rasa garlic atau pedas udangnya direbus enak
Inspirasi dari film Forrest Gump, seru aja dan makanannya banyak yg enak.
Menu lain ada Bourbon street ikan mahi2 di grill ngga ada tulangnya,
Dessert ada Choco chip cookie Sundae, alabama mud pie atau Cinnamon Bread..
dg cemilan ringan krupuk udang...seru juga kalau sambutan buat yg ultah..hehe

Baju dan tas lucu : Puravida
Baju bordiran yg keren : Uluwatu

Wah sebetulnya masih banyak nih, tapi berhubung lumayan pegel nih ngetik.
Gimana lebih asyik kan gantian kasih masukan ya.
Yang pasti liburan kali ini sangat berkesan, banyak pengetahuan dari Wisata Kuliner.
Kita jadi lebih menghargai masakan kita berkaitan dengan budaya daerah Bali.
Dapat teman baru yg seru banget dan yang pasti bisa menikmati kebersamaan
dengan Suami tercinta santai sejenak dari rutinitas kerja, walaupun besok
back to normal...kerja lagi deh...I love Monday...
Saya mensyukuri semua ini, termasuk berbagi cerita kepada teman2 yg mau membacanya.
Maaf kalau ada yg tidak berkenan.
Esok selalu pasti lebih baik dan selalu menjadi hari indah yang penuh berkah buat kita semua.
Amin.

Salam,
Ida Arimurti Johny

































































2 comments:

Maya said...

waahhh asyyiikk banged mba ida, jadi ngiri neh hehehe, salam kenal & sukses selalu ya mba...

Unknown said...

asyik banget mba Ida, foto2nya juga bagus. tapi sayang Kepala Suku ga ada. Jadi kurang seru. By d way.....foto2nya di Bvlgari mana kok ga ditampilin. emang JS jagonya jalan2, TOP abis.